Lalu, jika ia terhampiri beberapa penyebab ketakutan, penyebab sakit, penyebab kemiskinan dan ketaktercapainya aneka hal yang disenanginya, hendaklah menghadapinya dengan tenang dan menguatkan hati dalam menanggung derita cobaan akan meringankannya dan menghilangkan tekanannya. Terutama jika ia menyibukkan dirinya untuk menangkis cobaan itu sebatas kemampuannya. Dengan itu, menyatulah dalam dirinya tekad mengukuhkan batin seiring berupaya yang bermanfaat, yang hal itu akan membuatnya tidak kalut oleh berbagai musibah. Ia tekan dirinya agar memperbaharui kekuatannya untuk melawan berbagai cobaan dan bencana, seiring bersandar dan percaya penuh kepada Allah. Tidak diragukan, bahwa upaya-upaya ini memiliki manfaat yang sangat agung untuk terwujudnya suatu kegembiraan dan kelapangan dada, di samping ia pun terus berharap pahala, baik didunia maupun di akhirat. Hal ini sudah dicoba dan disaksikan keberhasilannya. Bukti-bukti keberhasilannya bagi mereka yang telah mecobanya banyak sekali.
[Disalin dari buku Al-Wasailu Al-Mufidah Lil Hayatis Sa’idah, edisi Indonesia Dua Puluh Tiga Kiat Hidup Bahagia hal 29-35, Penerjemah Rahmat Al-Arifin Muhammad bin Ma’ruf, Penerbit Kantor Atase Agama Kedutaan Besar Saudi Arabia Jakarta]
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungan, Jangan lupa komentarnya