HOME
HEADLINE NEWS :
 

Senin

MEMUDAKAN BATIK

0 komentar
Di berbagai kesempatan, batik menjadi pilihan “aman”, tidak pernah salah gaya, apalagi jika dikenakan bersama kebaya.

Namun,bagi sebagian orang,batik masih dianggap sebagai busana “kuno”yang hanya pantas dikenakan orang tua.Karena itu,gerakan “memudakan”batik semakin gencar terlihat.Awal gerakan ini diprovokasi oleh desainer Edward Hutabarat. Desainer yang akrab disapa Edo ini membuat batik menjadi busana siap pakai yang bisa disejajarkan dengan rangkaian cocktail dress besutan desainer asing.Dibantu para sahabat yang merupakan selebriti dan fashionista,gaun batik Edo pun menjadi hit.

Edo menjadi desainer pertama yang tanpa lelah mengampanyekan bahwa batik bukan hanya sekadar kain. Sejak dikukuhkan oleh PBB sebagai warisan tak benda dari Indonesia,batik mengalami kemajuan yang pesat dan baik.“Hingga kini,batik sudah menjadi bagian seharihari. Bisa terlihat,sudah muncul sentrasentra batik di kota besar,diharuskannya pemakaian batik pada hari tertentu oleh instansi tertentu,dan bahkan menjadi aksesori sehari-hari,”papar Edo.

Menurut Edo,batik patut dipertahankan,bahkan digunakan sebagai “kendaraan”untuk membangun industri batik secara keseluruhan.Edo mengatakan,“Supaya batik tidak pudar, kita harus aware.Kita harus mulai mempromosikan kota-kota batik,tidak hanya dari segi kainnya.Kita juga harus bisa memudakan batik.

” Desainer senior Samuel Wattimena mengatakan,untuk memudakan batik, juga kain tradisional Indonesia,yang harus menjadi target pertama adalah kaum muda.“Pasar anak muda sangat besar potensinya,”ujar Samuel. Maka,tak mengherankan bila kini semakin banyak desainer muda yang justru berkonsentrasi mengolah kain tradisional,mulai batik hingga tenun.Ki Artik misalnya.

Di panggung Jakarta Fashion Week (JFW) 2012,Ki Artik membuktikan bahwa batik bukan lagi “barang kuno”.Berbeda dengan label batik kontemporer lain yang lebih fokus pada motif batik di atas kain,Ki Artik menghadirkan orisinalitas teknik pengerjaan kain batik tradisional yang terkenal akan kerumitannya. Desainer muda lain yang juga berkonsentrasi membuat batik lebih dikenal kaum muda adalah Dee Ong.

Diawali dari dunia pendidikan,ibu dua anak ini kemudian melebarkan sayapnya ke dunia mode.Karena kesukaannya terhadap motif batik yang indah dan memiliki nilai sejarah terpendam,Dee kemudian menjadikan batik sebagai spesialisasinya dalam mendesain. Selain itu,ada Rafi,tunarungu berusia 9 tahun yang menunjukkan bahwa mengolah batik bukan hanya urusan desainer yang sudah mapan.

Bocah bernama lengkap Rafi Abdurrahman Ridwan ini mengetengahkan busana batik ringan, feminin,sekaligus muda yang mencirikan usia perancangnya.Rafi memiliki kemampuan visual yang tak biasa,yang membuatnya mampu menggambar sketsa busana.

SUMBER: SINDO
Unduh Adobe Flash player
Patut saya ucapkan terima kasih kepada sobat, atas kunjungannya ke Jago Copy Blogspot
  • Oya Sobat Qu, Jangan lupa Komentarnya, Like Facebook Jago Copy dan Follow Twitter saya ya.. dibawa ini

    0 komentar:

    Posting Komentar

    Terima kasih atas kunjungan, Jangan lupa komentarnya

    Lintas Islam

    Selengkapnya »

    Informasi

    Selengkapnya »

    Lintas Budaya

    Selengkapnya »

    Lintas Makalah

    Selengkapnya »
     

    Followers

    Copyright © JAGO COPY BLOGSPOT | All Right Reserved.
    Template By Ervanda.info
    Bloggers - Meet Millions of BloggersHosting Gratis