Pemain Naturalisasi Indonesia dan Peraturan FIFA
Kebanyakan orang salah mengartikan yang dimaksud dengan pemain naturalisasi Indonesia. Dalam Statuta FIFA dijelaskan bahwa pemain naturalisasi adalah mereka yang berhak untuk bermain di sebuah federasi yang berbeda dengan kewarganegaraan sementaranya.
Ada syarat khusus tentang pemain naturalisasi, termasuk pemain naturalisasi Indonesia, yaitu:
pemain tersebut harus lahir di negara yang hendak dibelanya;
memiliki ayah/ibu biologis yang lahir di negara yang hendak dibelanya;
memiliki kakek/nenek yang lahir di negara yang hendak dibelanya; dan
tinggal di negara yang hendak dibelanya minimal selama dua tahun.
Pemain naturalisasi Indonesia sendiri bukan hal baru di dunia sepak bola. FIFA menyebutkan, pemain yang belum memperkuat timnas senior di ajang resmi, masih bisa berpindah kewarganegaraan. Kita mengenal nama-nama seperti Sebastian Soria yang berasal dari Uruguay. Sekarang ia memperkuat Qatar karena memenuhi syarat nomor (4), sudah tinggal 2 tahun di Qatar. Pemain naturalisasi Indonesia yang serupa Sebastian Soria adalah Greg Nwokolo dan Victor Igbonefo.
Pemain naturalisasi Indonesia juga bisa diambil dari pemain-pemain yang cuma memperkuat negaranya di tingkat junior. Di luar negeri, ada kasus unik. Ada dua saudara bernama Kevin Prince-Boateng dan Jerome-Boateng. Keduanya berdarah Ghana dan dibesarkan di Jerman. Semestinya, karena bersaudara, mereka akan membela salah satu federasi saja. Namun, di tingkat senior, keduanya berpisah negara.
Kevin-Prince pernah memperkuat tim junior Jerman. Tapi, ia bisa memperkuat timnas senior Ghana karena tidak pernah berlaga untuk tim senior Jerman. Sebaliknya, Jerome yang sejak kecil memperkuat Jerman junior, tetap berada di timnas Jerman. Pemain naturalisasi Indonesia yang serupa Kevin-Prince adalah Stefano Lilipaly. Ia pernah memperkuat Belanda U-15 dan Belanda U-18 sebelum menjadi pemain naturalisasi Indonesia.
Pemain Naturalisasi Indonesia Keturunan Orang Indonesia
Hampir semua orang mengira, Irfan Bachdim adalah pemain naturalisasi Indonesia. Padahal, bukan. Sebelum memperkuat timnas merah putih pada Piala AFF 2010, Irfan sudah memiliki paspor Indonesia sejak 2006. Ayah Irfan sendiri, Nouval Bachdim, lahir di Malang dan sempat memperkuat klub setempat, Persema.
Irfan sejauh ini sudah membela timnas senior sebanyak 12 kali dan mengemas 2 gol. Sayang, keputusan Irfan untuk bergabung di Persema awal 2011, membuat ia tidak bisa dipanggil oleh pelatih Indonesia saat itu, Alfred Riedl karena Persema bermain di liga illegal, Liga Primer Indonesia. Namun, kini Irfan berpeluang kembali memperkuat timnas senior. Yang jelas, pemain yang baru saja menikahi Jennifer Kurniawan ini bukan pemain naturalisasi Indonesia.
Sebaliknya, adik ipar Irfan Bachdim, Kim Jeffrey Kurniawan, adalah seorang pemain naturalisasi Indonesia. Ia tercatat sebagai pemain naturalisasi Indonesia pertama. Pemain yang sekarang bermain untuk Persema Malang ini menjadi WNI setelah memerima surat keputusan menjadi WNI oleh Kemenkum HAM (Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia) pada Desember 2010 lalu. Kakek Kim Kurniawan, Kwee Hong Sing, pernah bermain untuk Persija.
Selain Kim, ada beberapa pemain naturalisasi Indonesia yang bergaris keturunan orang Indonesia. Misalnya, yang paling terkenal, Diego Michiels. Bek yang juga bisa dialihkan menjadi gelandang ini berdarah Indonesia dari sang ayah, Robbie Michiels. Saat ini Diego yang berusia 21 tahun sudah memperkuat timnas U-23. Diego diangap sebagai salah satu pemain naturalisasi Indonesia yang paling cerah prospeknya.
Ada juga pemain naturalisasi Indonesia lainnya, yaitu Stefano Lilipaly. Bahkan, dari segi klub yang dibelanya, Lilipaly lebih mentereng. Ia memperkuat Utrecht, salah satu klub papan tengah Eredivisie (Liga Belanda). Lilipaly memiliki ayah orang Indonesia. Sampai saat ini, Lilipaly belum pernah memperkuat timnas merah putih. Baik untuk timnas U-23 maupun timnas senior di ajang resmi. Lilipaly resmi menjadi pemain naturalisasi Indonesia pada Oktober 2011.
Sebenarnya, ada pula Sergio Van Dijk yang siap menjadi pemain naturalisasi Indonesia. Dia adalah penyerang maut klub Adelaide United. Van Dijk juga merupakan top skorer Liga Australia musim 2010/2011 dengan 25 gol. Ia memiliki darah Indonesia yang berasal dari kakeknya.
Awalnya, Van Dijk sempat ragu ingin menjadi pemain naturalisasi Indonesia atau tidak. Mengingat, negara kita cuma mengenal satu kewarganegaraan. Van Dijk belum mau kehilangan kewarganegaraan Belandanya. Namun, seiring berjalannya waktu, kini van Dijk siap dipanggil untuk bergabung bersama timnas Garuda sebagai pemain naturalisasi Indonesia.
Pemain naturalisasi Indonesia lainnya adalah Jhon Van Beukering. Ia baru saja meninggalkan status sebagai pemain cadangan Feyenoord Rotterdam untuk bergabung ke Pelita Jaya. Posisinya adalah penyerang. Meskipun usia Van Beukering sudah 29 tahun, ketajamannya masih dinantikan. Apalagi pemain naturalisasi Indonesia ini pernah menjadi top skorer klubnya, N.E.C Nijmegen pada musim 2007/2008.
Pemain Naturalisasi Indonesia dari Warga Negara Asing
Ada juga pemain naturalisasi Indonesia yang sama sekali tidak memiliki hubungan darah dengan negara kita. Satu-satunya hal yang membuat mereka legal membela federasi Indonesia (PSSI) adalah kenyataan bahwa mereka sudah tinggal lebih dari dua tahun di Indonesia. Misalnya, Greg Nwokolo dan Victor Igbonefo. Keduanya adalah warga negara asing yang menjadi pemain naturalisasi Indonesia.
Greg Nwokolo adalah pemain naturalisasi Indonesia asal Nigeria. Ia sudah memperkuat tim liga domestik sejak tahun 2004. Kala itu ia bermain untuk Persijatim Solo FC. Greg dikenal sangat lincah sebagai gelandang serang. Karena timnas Nigeria tidak pernah memanfaatkan jasanya, PSSI mengambil kesempatan untuk mendapatkan Greg. Akhirnya, pada Oktober 2011, Greg resmi menjadi pemain naturalisasi Indonesia.
Victor Igbonefo juga serupa dengan Greg sebagai pemain naturalisasi Indonesia asal Nigeria. Victor sudah enam tahun memperkuat tim Mutiara Hitam, Persipura. Waktu naturalisasinya sama seperti Greg. Saat ini, Victor Igbonefo memperkuat Pelita Jaya yang bermain di liga ilegal. Akibatnya, pemain 26 tahun ini tidak bisa menjadi pemain naturalisasi Indonesia yang memperkuat timnas.
Selain kedua nama di atas, pemain naturalisasi Indonesia yang berasal dari warga negara asing adalah Cristian Gonzales. Dalam hal ini, ada perdebatan apakah Gonzales termasuk pemain naturalisasi atau bukan. Pasalnya, ia memang menginginkan sendiri membela timnas merah putih.
Gonzales mengurus perpindahan WNI-nya seperti halnya warga negara “pindahan” lainnya. Gonzales sendiri murni berasal dari Uruguay. Hanya saja, ia begitu cinta dengan Indonesia. Apalagi setelah menikah dengan Eva Nurida Siregar. Dengan label pemain naturalisasi Indonesia, hingga saat ini Gonzales mencetak 11 gol dalam 17 penampilan bersama timnas Garuda.
Saat ini, ada banyak pemain naturalisasi Indonesia, baik yang memiliki darah keturunan orang Indonesia maupun yang sudah tinggal lebih dari dua tahun di Indonesia. Sayangnya, tidak semua pemain tersebut bisa memperkuat timnas Indonesia. Pemain klub-klub ilegal yang berlaga di ISL bahkan terancam sanksi fatal. Dalam hal ini, kebijakan PSSI menggunakan pemain naturalisasi Indonesia, seperti terganjal bongkahan besar. Pemain naturalisasi Indonesia disumpah untuk memperkuat Garuda dan mengharumkan nama bangsa, namun justru tak bisa dipakai dalam sebuah pertandingan.
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungan, Jangan lupa komentarnya