BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Selama
hampir setengah abad, perhatian utama masyarakat perekonomian dunia tertuju
pada cara-cara untuk mempercepat tingkat pertumbuhan pendapatan nasional. Para
ekonom dan politisi dari semua negara, baik negara-negara kaya maupun miskin,
yang menganut sistem kapitalis, sosialis maupun campuran, semuanya sangat
mendambakan dan menomorsatukan pertumbuhan ekonomi (economic growth).
Pada setiap akhir tahun, masing-masing negara selalu mengumpulkan data-data
statistiknya yang berkenaan dengan tingkat pertumbuhan GNP relatifnya, dan
dengan penuh harap mereka menantikan munculnya angka-angka pertumbuhan yang
membesarkan hati. “Pengejaran pertumbuhan” merupakan tema sentral dalam
kehidupan ekonomi semua negara di dunia dewasa ini. Seperti kita telah ketahui,
berhasil-tidaknya program-program pembangunan di negara-negara dunia ketiga
sering dinilai berdasarkan tinggi-rendahnya tingkat pertumbuhan output dan
pendapatan nasional.
Mengingat
konsep pertumbuhan ekonomi sebagai tolok ukur penilaian pertumbuhan ekonomi
nasional sudah terlanjur diyakini serta diterapkan secara luas, maka kita tidak
boleh ketinggalan dan mau tidak mau juga harus berusaha mempelajari hakekat dan
sumber-sumber pertumbuhan ekonomi tersebut. Pertumbuhan dan pembangunan ekonomi
memiliki definisi yang berbeda, yaitu pertumbuhan ekonomi ialah proses
kenaikan output per kapita yang terus menerus dalam jangka panjang. Pertumbuhan
ekonomi tersebut merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan.
Dengan demikian makin tingginya pertumbuhan ekonomi biasanya makin tinggi pula
kesejahteraan masyarakat, meskipun terdapat indikator yang lain yaitu
distribusi pendapatan. Sedangkan pembangunan ekonomi ialah usaha
meningkatkan pendapatan per kapita dengan jalan mengolah kekuatan ekonomi
potensial menjadi ekonomi riil melalui penanaman modal, penggunaan teknologi,
penambahan pengetahuan, peningkatan ketrampilan, penambahan kemampuan
berorganisasi dan manajemen.
B.
Perumusan
Masalah
Beradasarkan
latar belakang di atas, ternyata memang beda antara pertumbuhan ekonomi dengan
pembangunan ekonomi. Hal yang akan dibahas di sini adalah apa sajakah yang dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi suatu negara
dan upaya apa yang bisa dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara
tersebut.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.
PENGERTIAN
Pengertian pertumbuhan ekonomi harus dibedakan dengan
pembangunan ekonomi, pertumbuhan ekonomi hanyalah merupakan salah satu aspek
saja dari pembangunan ekonomi yang lebih menekankan pada peningkatan output
agregat khususnya output agregat per kapita.
Menurut
Boediono : Pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan output per kapita yang
terus-menerus dalam jangka panjang.
B.
TEORI PERTUMBUHAN EKONOMI
Teori pertumbuhan ekonomi dapat dibagi
menjadi 2 :
1.
Teori Pertumbuhan Ekonomi Historis
a. Frederich list (1789 - 1846)
Tahap-tahap pertumbuhan ekonomi menurut
frederich listber adalah tingkat-tingkat yang dikenal dengan sebutan Stuffen
theorien (teori tangga).
Adapun tahapan-tahapan pertumbuhan
ekonomi dibagi 4 sebagai berikut :
1)
Masa berburu dan mengembara
Pada masa ini manusia belum memenuhi
kebutuhan hidupnya sangat mengantungkan diri pada pemberian alam dan untuk
memenuhi kebutuhan hidup sendiri
2)
Masa berternak dan bertanam
Pada masa ini manusia sudah mulai
berpikir untuk hidup menetap. Sehingga mereka bermata pencaharian bertanam
3)
Masa Bertani dan kerajinan
Pada masa ini manusia sudah hidup
menetap sambil memelihara tanaman yang mereka tanam kerajinan hanya mengajar
usaha sampingan.
4)
Masa kerajinan, Industri, dan perdagangan.
Pada masa ini kerajinan bukan sebagai
usaha sampingan melainkan sebagai kebutuhan untuk di jual ke pasar, sehingga
industri berkembang dari industri kerajinan menjadi industri besar.
b. Karu Bucher (1847 - 1930)
Tahap Perekonomian dapat dibagi menjadi
4
1)
Rumah tangga tertutup
2)
Rumah tangga kota
3)
Rumah tangga bangsa
4)
Rumah tangga dunia
c. Werner sombart (1863 - 1947)
1)
Prakapitalisme (Varkapitalisme)
2)
Zaman kapitalis madya (buruh kapitalisme)
3)
Zaman kapitalai Raya (Hachkapitalismus)
4)
Zaman kapitalis akhir (spetkapitalismus)
d. Walt Whitmen Rosfow (1916 - 1979)
1)
Masyakart tradisional (Teh Traditional Society)
2)
Persyaratan untuk lepas landas (Precondition for take off)
3)
Lepas landas cake off)
4)
Perekonomian yang matang / dewasa (Matarty of economic)
5)
Masa ekonomi konsumsi tinggi (high mass consumption)
- Teori Pertumbuhan Ekonomi Klasik dan Neoklasik
Teori
pertumbuhan ekonomi klasik
a. Teori pertumbuhan menurut Adam Smith
An Inquiry into the nature and causes of
the wealth of the nation, teorinya yang dibuat dengan teori the invisible hands (Teori tangan-tangan
gaib)
Pertumbuhan ekonomi ditandai oleh dua
fakto yang saling berkaitan :
1)
Pertumbuhan penduduk
2)
Pertumbuhan output total
Pertumbuhan output yang akan dicapai
dipengaruhi oleh 3 komponen berikut ini.
1)
sumber-sumber alam
2)
tenaga kerja (pertumbuhan penduduk
3)
jumlah persediaan
b. David Ricardo dan T.R Malthus
Menurut David Ricardo faktor pertumbuhan
penduduk yang semakin besar hingga menjadi dua kali lipat pada suatu saat akan
menyebabkan jumlah tenaga kerja melimpah
Pendapat Ricardo ini sejalan dengan
teori yang dikemukakan oleh Thomas Robert Malthus, menyatakan bahwa makanan
(hasil produksi) akan bertambah menurut deret hitung (satu, dua, dan seterusnya).
Sedangkan penduduk akan bertambah menurut deret ukur (satu, dua, empat ,
delapan, enam belas, dan seterusnya) sehingga pada saat perekonomian akan
berada pada taraf subisten atau kemandegan.
Teori
pertumbuhan ekonomi Neoklasik
c. Robert Sollow
Rober Sollow lahir pada tahun 1950 di
Brookyn, ia seorang peraih nobel di bidang dibidang ilmu ekonomi pada tahun
1987. Robert Sollow menekankan perhatiannya pada pertumbuhan out put yang akan
terjadi atas hasil kerja dua faktor input utama. Yaitu modal dan tenaga kerja.
d. Harrod dan Domar
RF. Harrod dan Evsey Domar tahun 1947
pertumbhan ekonomi menurut Harrod dan domar akan terjadi apabila ada
peningkatan produktivitas modal (MEC) dan produktivitas tenaga kerja.
e. Joseph Schumpeter
Menurut J. Schumpeter, pertumbuhan
ekonomi suatu negara ditentukan oleh adanya proses inovasi-inovasi
(penemuan-penemuan baru di bidang teknologi produksi) yang dilakukan oleh para
pengusaha. Tanpa adanya inovasi, tidak ada pertumbuhan ekonomi.
C.
UKURAN PERTUMBUHAN EKONOMI
Apakah
alat yang bisa digunakan untuk mengetahui adanya pertumbuhan ekonomi suatu
negara? Menurut M. Suparko dan Maria R. Suparko ada beberapa macam alat yang
dapat digunakan untuk mengukur pertumbuhan ekonomi yaitu :
1. Produk Domestik Bruto
PDB
adalah jumlah barang dan jasa akhir yang dihasilkan dalam harga pasar.
Kelemahan PDB sebagai ukuran pertumbuhan ekonomi adalah sifatnya yang global
dan tidak mencerminkan kesejahteraan penduduk.
2. PDB per Kapita atau Pendapatan
Perkapita
PDB
per kapita merupakan ukuran yang elbih tepat karean telah memperhitungkan
jumlah penduduk. Jadi ukuran pendapatn perkapita dapat diketahui dengan membagi
PDB dengan jumlah penduduk.
3. Pendapatan Per jam Kerja
Suatu
negara dapat dikatakan lebih maju dibandingkan negara lain bila mempunyai
tingkat pendapatan atau upah per jam kerja yang lebih tinggi daripada upah per
jam kerja di negara lain untuk jenis pekerjaan yang sama.
D.
MODEL – MODEL PERTUMBUHAN EKONOMI
Harrord Domar
Keadaan “ Steady –
State Growth
Model
pertumbuhan ekonomi Harrod-Domar adalah model pertumbuhan yang mengacu pada
pertumbuhan ekonomi negara-negara maju, model itu merupakan perkembangan
langsung teori ekonomi makro Keynes yang merupakan teori jangka pendek yang
menjadi teori jangka panjang.
Pada
model Harrod-Domar investasi diberikan peranan yang sangat penting. Dalam
jangka panjang investasi mempunyai pengaruh kembar. Di satu sisi investasi
mempengaruhi permintaan agregat di sisi lain investasi mempengaruhi kapasitas
produksi nasional dengan menambah stok modal yang tersedia.
Harrod
menyimpulkan agar suatu ekonomi nasional selalu tumbuh dengan kapasitas
produksi penuh (kesempatan kerja penuh) yang disebutnya sebagai “
Pertumbuhan ekonomi yang mantap (steady-state growth) “ efek permintaan yang ditimbulkan dari
penambahan investasi harus selalu diimbangi oleh efek penawarannya tanpa
terkecuali. Tetapi investasi dilakukan oleh pengusaha yang mempunyai
pengharapan yang tidak selalu sama dari waktu ke waktu, karena itu keseimbangan
ekonomi jangka panjang yang mantap hanya dapat dicapai secara mantap pula
apabila pengharapan para pengusaha stabil dan kemungkinan terjadinya hal itu
sangat kecil, seperti yang dikemukakan oleh Joan Robinson (golden age).
Di
samping itu Harrod mengemukakan bahwa sekali keseimbangan itu terganggu, maka
gangguan itu akan mendorong ekonomi nasional menuju ke arah depresi atau
inflasi sekular. Karena itu Harrod melambangkan keseimbangan ekonomi tersebut
sebagai keseimbangan mata pisau, mudah sekali tergelincir dan sekali tergelincir
semuanya akan menjadi hancur (jadi keseimbangan yang tidak stabil).
Model
pertumbuhan ekonomi Domar hampir mirip dengan model Harrod walaupun ada
beberapa perbedaan yang esensial pula antara kedua model itu. Perbedaan itu
khususnya menyangkut mengenai tiadanya fungsi investasi pada model Domar,
sehingga investasi yang sebenarnya tidak ditentukan di dalam modelnya. Karena
itu kesulitan pencapaian keseimbangan ekonomi jangka panjang yang mantap bagi
Harrod, disebabkan oleh sulitnya kesamaan v dan vr atau laju pertumbuhan yang
disyaratkan dengan laju pertumbuhan natural, sedang bagi Domar kesulitan itu
timbul karena adanya kecenderungan masyarakat untuk melakukan investasi yang
relatif terlalu rendah (underinvestment).
Model
Neo-Klasik sebagaimana dikemukakan oleh Solow (juga Swan) mencoba memperbaiki
kelemahan model Harrod-Domar dengan mengolah asumsi yang mengenai fungsi
produksi yang digunakan, dari fungsi produksi dengan proporsi tetap, menjadi
fungsi produksi dengan proporsi yang variabel.
Berbeda
dengan visi Harrod-Domar yang suram dan menakutkan visi teori Neo-Klasik adalah
visi yang menggembirakan dan serasi dengan proses ekonomi yang otomatik dan
mekanistik. Kelemahan pokok teori Neo-Klasik adalah dihilangkannya peranan
pengharapan para pengusaha yang dalam teori Keynes menduduki peranan sentral.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
- HAL-HAL YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN
EKONOMI
1.
Akumulasi
Modal
Akumulasi modal (capital accumulation) terjadi apabila sebagian
dari pendapatan ditabung dan diinvestasikan kembali dengan tujuan memperbesar
output dan pendapatan di kemudian hari. Pengadaan pabrik baru, mesin-mesin,
peralatan, dan bahan baku meningkatkan stock modal (capital stock) fisik
suatu negara (yakni, total nilai riil “neto” atas seluruh barangmodal produktif
secara fisik) dan hal itu jelas memungkinkan terjadinya peningkatan output di
masa-masa mendatang. Investasi produktif yang bersifat langsung tersebut harus
dilengkapi dengan berbagai investasi penunjang yang disebut investasi
“infrastuktur” ekonomi dan social. Di samping investasi yang bersifat langsung
banyak cara yang bersifat tidak langsung untuk menginvestasikan dana dalam
berbagai jenis sumber daya. Di samping itu ada juga Investasi dalam pembinaan
sumber daya manusia dapat meningkatkan kualitas modal manusia, sehingga pada
akhirnya akan membawa dampak posiyif yang sama terhadap manusia.
Segenap kegiatan yang dijelaskan di atas merupakan bentuk-bentuk
investasi yang menjurus ke akumulasi modal.
2.
Pertumbuhan
Penduduk dan Angkatan Kerja
Pertumbuhan penduduk da pertumbuhan angkatan kerja (yang terjadi beberapa
tahun kemudian setelah pertumbuhan pendududuk) secara tradisional dianggap
sebagai salah satu factor positif yang memacu pertumbuhan ekonomi. Jumlah
tenaga kerja yang lebih besar berarti akan menambah jumlah tenaga produktif,
sedangkan pertumbuhan penduduk yang lebih besar berarti meningkatkan ukuran
pasar domesticnya. Meskipun demikian, kita masih mempertanyakan apakah begitu
cepatnya pertumbuhan penawaran angkatan kerja di Negara-negara berkembang
(sehingga banyak diantara mereka yang mengalami kelebihan tenaga kerja)
benar-benar akan memberikan dampak positif, atau justru negatif, terhadap
pembangunan ekonominya. Sebenarnya, hal tersebut (positif atau negativenya
pertambahan penduduk bagi upaya pembangunan ekonomi) sepenuhnya tergantung pada
kemampuan sistem perekonimian yang bersangkutan untuk menyerap dan secara
produktif memanfaatkan tambahan tenaga kerja tersebut. Adapun kemampuan itu
sendiri lebih lanjut dipengaruhi oleh tingkat jenis akumulasi modal dan
tersedianya input atau factor_faktor penunjang, seperti kecakapan manajerial
dan administrasi.
3.
Kemajuan
Teknologi
Kemajuan teknologi (technological progress) bagi kebanyakan ekonom
merupakan sumber pertumbuhan ekonomi yang paling penting. Dalam pengertiannya
yang paling sederhana, kemajuan teknologi terjadi karena ditemukannya cara baru
atau perbaikan atas cara-cara lamadalam menangani pekerjaan-pekerjaan
tradisional seperti kegiatan menanam jagung, membuat pakaian, atau membangun
rumah. Kita mengenal tiga klasifikasi kemajuan teknologi, yaitu: kemajuan
teknologi yang bersifat netral (neutral technological progress),
kemajuan teknologi yang hemat tenaga kerja (labor-saving technological
progress), dan kemajuan teknologi yang hemat modal (capital-saving
technological progress).
Kemajuan teknologi yang netral (neutral technolohical progress)
terjadi apabila teknologi tersebut memungkinkan kita mencapai tingkat produksi
yang lebih tinggi dengan menggunakan jumlah dan kombinasi faktor input yang
sama. Inovasi yang sederhana, seperti pembagian tenaga kerja (semacam
spesialisasi) yang dapat mendorong peningkatan output dan kenaikan konsumsi
masyarakat adalah contohnya. Sementara itu, kemajuan teknologi dapat
berlangsung sedemikian rupa sehingga menghemat pemakaian modal atau tenaga
kerja (artinya, penggunaan teknologi tersebut memungkinkan kita memperoleh
output yang lebih tinggi dari jumlah input tenaga kerja atau modal yang sama).
Penggunaan komputer, mesin tekstil otomatis, bor listrik berkecepatan tinggi,
traktor dan mesin pembajak tanah, dan banyak lagi jenios mesin serta peralatan
modern lainnya, dapat diklasifikasikan sebagai kemajuan teknologi yang hemat
tenaga kerja (labor-saving technological progress). Sedangkan
kemajuan teknologi hemat modal (capital-saving technological
progress) merupakan fenomena yang langka. Hal ini dikarenakan hamper
semua penelitian dalam dunia ilmu pengetahuan dan teknologi dilakukan di
Negara-negara maju dengan tujuan utama menghemat pekerja, dan bukan menghemat modal.
Di Negara-negara dunia ketiga yang berlimpah tenaga kerja tetapi langka modal,
kemajuan teknologi hemat modal merupakan sesuatu yang paling diperlukan.
Kemajuan teknologi juga dapat meningkatkan modal atau tenaga kerja. Kemajaun
teknologi yang meningkatkan pekerja (labor-augmenting technological
progress) terjadi apabila penerapan teknologi tersebut mampu
meningkatkan mutu atau ketrampilan angkatan kerja secara umum. Misalnya, dengan
menggunakan videotape, televise, dan media komunikasi elektronik lainnya di
dalam kelas, proses belajar bias lebih lancar sehingga tingkat penyerapan bahan
pelajaran juga menjadi lebih baik. Demikian pula halnya dengan kemajuan
teknologi yang meningkatkan modal (capital-augmenting technological
progress). jenis kemajuan ini terjadi jika penggunaan teknologi
tersebut memungkinkan kita memanfaatkan barang modal yang ada secara lebih
produktif. Misalnya, penggunaan bajak kayu dengan bajak baja dalam produksi
pertanian.
- MENINGKATKAN PERTUMBUHAN EKONOMI
Posisi Negara-negara berkembang dewasa ini dalam
banyak hal berbeda dengan yang dimiliki oleh Negara-negara maju pada saat lepas
landas ke arah era pertumbuhan ekonomi modern. Dalam kondisi awal tersebut,
paling tidak terdapat delapan perbedaan penting yang mempengaruhi prospek
pertumbuhan ekonomi dan syarat-syarat terlaksanya pembangunan ekonomi modern.
Kedelapan butir perbedaan yang utama dan yang perlu dianalisis lebih lanjut itu
adalah sebagai berikut :
1.
Perbedaan kekayaan sumber daya alam dan kualitas modal
manusia.
2.
Perbedaan pendapatan per kapita dan tingkat GNP
dibandingkan negara –negara lainnya di dunia.
3.
Perbedaan iklim.
4.
Perbedaan jumlah penduduk, distribusi, serta laju
pertumbuhannya.
5.
Peranan sejarah migrasi internasional.
6.
Perbedaan dalam memperoleh keuntungan dari perdagangan
internasional.
7.
Kemampuan melakukan penelitian dan pengembangan dalam
bidang ilmiah dan teknologi dasar.
8.
Stabilitas dan fleksibilitas lembaga-lembaga politik
dan sosial.
Oleh karena itu agar bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu negara
maka dapat dilakukan upaya perbaikan di segala bidang dan mengeluarkan berbagai
macam kebijakan yang pro terhadap pertumbuhan ekonomi itu sendiri.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan
Pertumbuhan Ekonomi di setiap negara berbeda - beda
tergantung dari tingkat pendapatan per kapita suatu negara tersebut dan
tergantung dari berapa besar pendapatan / penghasilan dari penduudknya. Jika pendapatan Negara itu tinggi maka
pertumbuhan ekonominya juga cepat tetapi sebaliknya jika pendapatan suatu
negara itu di bawah rata – rata maka pertumbuhna ekonominya juga rendah.
Beberapa
ahli ekonomi mengemukakan pertumbuhan ekonomi dengan persepsi yang berbeda –
beda. Seperti pada alitan klasik an Neo
klasik. Sebagai contoh nya : Robert
Solow mengemukakan pertumbuhan ekonomi merupakan rangkaian kegiatan yang
bersumber pada manusia, akumulasi modal, pemakaian tekonologi modern dan hasil
/ output. Dan masih banyak lagi tokoh – tokoh yang mengemukakan pertumbuhan
ekonomi dalam arti yang berbeda – beda.
Pertumbuhan
ekonomi pada zaman sekarang ini berdampak pada kehidupan penduduk suatu negara.
Semuanya ini berpengaruh pada kesejahteran rakyat banyak. Oleh karena itu
negara terus memajukan pendapatan negara dengan menaikkan harga – harga
kebutuhan pokok seperti minyak yang katanya bisa menjadikan lebih baik tingkat
perekonomian kita.
B.
Saran
Dengan demikian
dapat kita sarankan kepada pemerintah dengan penjelasan sebagai berikut :
- Beberapa negara sedang berkembang mengalami ketidak stabilan sosial, politik, dan ekonomi. Ini merupakan sumber yang menghalangi pertumbuhan ekonomi. Adanya pemerintah yang kuat dan berwibawa menjamin terciptanya keamanan dan ketertiban hukum serta persatuan dan perdamaian di dalam negeri. Ini sangat diperlukan bagi terciptanya iklim bekerja dan berusaha yang merupakan motor pertumbuhan ekonomi.
- Ketidakmampuan atau kelemahan setor swasta melaksanakan fungsi entreprenurial yang bersedia dan mampu mengadakan akumulasi kapital dan mengambil inisiatif mengadakan investasi yang diperlukan untuk memonitori proses pertumbuhan.
- Pertumbuhan ekonomi merupakan hasil akumulasi kapital dan investasi yang dilakukan terutama oleh sektor swasta yang dapat menaikkan produktivitas perekonomian. Hal ini tidak dapat dicapai atau terwujud bila tidak didukung oleh adanya barang-barang dan pelayanan jasa sosial seperti sanitasi dan program pelayanan kesehatan dasr masyarakat, pendidikan, irigasi, penyediaan jalan dan jembatan serta fasilitas komunikasi, program-program latihan dan keterampilan, dan program lainnya yang memberikan manfaat kepada masyarakat.
- Rendahnya tabungan-investasi masyarakat (sekor swasta) merupakan pusat atau faktor penyebab timbulnya dilema kemiskinan yang menghambat pertumbuhan ekonomi. Seperti telah diketahui hal ini karena rendahnya tingkat pendapatan dan karena adanya efek demonstrasi meniru tingkat konsumsi di negara-negara maju olah kelompok kaya yang sesungguhnya bias menabung.
- Hambatan sosial utama dalam menaikkan taraf hidup masyarakat adalah jumlah penduduk yang sangat besar dan laju pertumbuhannya yang sangat cepat. Program pemerintahlah yang mampu secara intensif menurunkan laju pertambahan penduduk yang cepat lewat program keluarga berencana dan melaksanakan program-program pembangunan pertanian atau daerah pedesaan yang bisa mengerem atau memperlambat arus urbanisasi penduduk pedesaan menuju ke kota-kota besar dan mengakibatkan masalah-masalah social, politis, dan ekonomi.
- Pemerintah dapat menciptakan semangat atau spirit untuk mendorong pencapaian pertumbuhan ekonomi yang cepat dan tidak hanya memerlukan pengembangan faktor penawaran saja, yang menaikkan kapasitas produksi masyarakat, yaitu sumber-sumber alam dan manusia, kapital, dan teknologi;tetapi juga faktor permintaan luar negeri. Tanpa kenaikkan potensi produksi tidak dapat direalisasikan.
DAFTAR PUSTAKA
Bambang Sutrisno. Pengantar Ekonomi
NB To Ganda : Daftar pustaka ini
kamu yang buat yaw Ganda karena ya sumbernya ya yang sudah Joko kirim ke Ganda
kemarin jadi ga ada yang dari buku sama sekali..
Jago Copy Blogspot (JCB)
saya sering berkunjung di blog-blog, postingan ini sangat menarik serta enak dibaca.... saya berharap bisa berkunjung lagi
BalasHapuswah, kebeneran saya lagi cari materi yang ginian
BalasHapusKalau bermamfaat Copy saja.. sob.!
Hapusane copas boleh ga gan?
BalasHapusMaaf agaK telat Commet.. Bisa gan...!
Hapus