Puasa di Bulan Ramadhan adalah salah satu dari Rukun Islam.
Bulan Ramadhan adalah Wajib atas setiap muslim, Pria dan Wanita yang waras dan dewasa.
Allah yang Maha Kuasa
telah menjanjikan pahala yang besar bagi mereka yang melaksanakan puasa,
sementara sangatlah perih hukuman menanti mereka yang tidak melaksanakan puasa
di bulan Ramadhan.
Mamfaat Berpuasa
manfaat moral dan sosial. Namun, Allah telah membuat pergantian tahun berpuasa sehingga kita menjadi saleh, takut dan sadar akan kewajiban kita sebagai Muslim.
(Wahai orang-orang
yang beriman, telah diwajibkan ke atas kamu berpuasa sebagaimana telah
diwajibkan ke atas umat-umat yang sebelum kamu, semoga kamu menjadi orang-orang
yang bertaqwa.) (Al-Baqarah 2:183)
(“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.”) (Aal `Imran 3:102)
"Setiap perbuatan
anak Adam adalah untuknya kecuali puasa, itu adalah untuk-Ku dan Aku akan
menghargai itu. Nafas (buruk) dari mulut orang yang berpuasa adalah lebih
menyenangkan bagi Allah daripada wangi kesturi "(Al-Bukhari).
Tujuan puasa adalah untuk tidak membuat kita lapar dan haus, atau
untuk mencabut kami sedikit dari kenyamanan kita dan kemudahan. Tujuan
sebenarnya dari puasa adalah bahwa kita belajar taqwa. Taqwa sangat ditekankan
dalam Al-Qur'an dan Sunnah. Ada lebih dari 158 ayat dalam Al Qur'an tentang
taqwa, dan ada ratusan hadits mengenai hal ini. Taqwa adalah Islam itu sendiri.
Ini adalah jumlah total dari semua nilai-nilai Islam dan kebajikan. Jika
seseorang memiliki satu Taqwa telah mencapai segalanya. Taqwa adalah kesadaran
Allah. Ini adalah untuk melakukan upaya yang terbaik untuk hidup menurut
perintah-Nya dan menghindari larangan-Nya. Al-Qur'an telah menggunakan kata
Taqwa berarti kesadaran Allah, takut kepada Allah, menyembah Allah, ketulusan
dalam iman, dan menghindari ketidaktaatan kepada Allah.
Puasa membangun karakter Taqwa jika dilakukan dengan cara yang benar.
Bagaimana puasa membangun karakter taqwa? Mari kita lihat beberapa hal bahwa
orang yang berpuasa yang seharusnya dilakukan, dan melihat bagaimana mereka
berhubungan dengan konsep dan semangat taqwa.
1. Tidak seperti doa, amal, dan ibadah haji, puasa adalah tindakan tak terlihat. Hanya Allah dan orang yang berpuasa tahu apakah dia puasa atau tidak. Satu tenang dapat makan atau minum sesuatu dan tidak ada yang akan melihat dan tidak ada yang bisa mencari tahu. Namun, orang yang berpuasa telah membuat komitmen ini demi Allah dan ia ingin menjaga kemurnian nya atau puasanya demi Allah. Puasa dengan demikian mengajarkan ketulusan, dan membantu seseorang belajar untuk hidup dengan prinsip-prinsip agamanya terlepas apakah orang lain tahu atau tidak tahu. Ini adalah tujuan yang sangat dan esensi taqwa.
2. Makan dan berhubungan intim adalah dua kebutuhan dan keinginan yang penting untuk kelangsungan hidup manusia dan pertumbuhan, tetapi mereka dapat menjadi mudah koruptif dan mengganggu jika tidak dikontrol dengan baik dan disiplin. Taqwa membutuhkan mengamati aturan Allah ketika seseorang makan dan ketika seseorang menikmati hubungan Intim. Puasa mengajarkan bagaimana mengontrol dan mendisiplinkan keinginan kita tersebut.
3. Dunia ini penuh godaan. Dibutuhkan banyak disiplin untuk mengatakan "tidak" untuk sesuatu yang sangat menggoda tapi tidak baik bagi kita. Selama puasa kita belajar bagaimana mengatakan "tidak" pada hal-hal yang dinyatakan halal dan baik, tapi dilarang selama puasa. Ketika seseorang belajar bagaimana mengatakan "tidak" pada yang umumnya dibolehkan, maka orang dapat dengan mudah mengontrol diri sendiri untuk menghindari apa yang dilarang. Ini adalah semangat taqwa.
4. Orang biasanya merawat diri dan keluarga mereka, tetapi mereka sering mengabaikan kebutuhan orang lain. Mereka yang bahkan tidak merasakan sakit dan penderitaan mereka yang lapar, tunawisma, dan hidup dalam kemiskinan. Melalui puasa kita rasa-rasa sakit untuk beberapa batas tertentu-dan penderitaan mereka yang miskin dan melarat. Puasa mengajarkan empati dan simpati, dan menghapus beberapa keegoisan kita dan keegoisan. Ini adalah semangat taqwa.
5. Ketika umat Islam puasa bersama di bulan Ramadhan, itu membangun suasana kebajikan, persaudaraan. Kami datang lebih dekat dengan Pencipta kita dan kita juga datang dekat satu sama lain. Persatuan, perdamaian, harmoni, persaudaraan adalah buah dari taqwa. Dalam Ramadhan kita menikmati buah-buahan seperti yang kita tumbuh dalam taqwa.
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungan, Jangan lupa komentarnya