HOME
HEADLINE NEWS :
 

Senin

SESEKALI BERDIALOG DENGAN DIRI SENDIRI

0 komentar

JCB_ Perkembangan hidup kita sedikit banyak di pengaruhi oleh faktor luar diri kita, faktor eksternal. Peristiwa-peristiwa, pengalaman-pengalaman, dan konsekuensi-konsekuensi semua memberi kontribusi dalam membentuk konsep diri kita. Mereka semua adalah ribuan kejadian berbeda yang mempengaruhi cara kita melihat diri kita bahkan terkadang cara kita berhubungan dengan dunia. Saat misalnya orang disekitar kita ramai-ramai menggunakan gadget super canggih, kita pun turut melakukannya untuk menghindari stigma gaptek dan kampungan. Saat teman-teman kelas kita asyik berjejaring sosial, kita pun meniru hal serupa agar turut dikatakan anak gaul. Secara sadar atau tidak, faktor eksternal memiliki pengaruh yang cukup besar pada kehidupan kita.

Meski begitu, pada dasarnya kita pun memiliki kesempatan untuk melakukan pemilihan kritis. Terbentang pilihan yang bisa kita ambil, yang tidak hanya satu, bisa jadi puluhan, ratusan, atau ribuan. Kita bisa memilih apa yang akan kita tonton sehari-hari, rumah seperti apa yang akan kita tempati, gaya hidup seperti apa yang kita jalani, dan ribuan  pilihan yang lain. Lagi-lagi, ini adalah sebuah pilihan kritis, yang semuanya berpulang kepada kita.

Pilihan kritis ini berpusat pada dalam diri kita, faktor internal. Pilihan kritis adalah proses tarik menarik yang terjadi dalam diri kita, sebuah dialog internal yang terjadi berdasar pada stimulus-stimulus dari faktor eksternal. Kita bisa memilih untuk menciptakan gelombang kehidupan kita sendiri atau tengelam dalam gelombang kehidupan orang lain.

Memahami diri sendiri
Gelombang kehidupan diluar kita seringkali secara tidak sadar menyeret kita pada pusaran kehidupan yang sebenarnya kita sendiri tidak pernah menginginkannya. Kita ikut agar tetap tergabung dalam suatu kelompok mayoritas karena ketakutan kita untuk menjadi yang berbeda dari yang lain. Puaskah? Mungkin iya, mungkin juga tidak. Saat kita tersibukkan oleh hiruk pikuk aktifitas kita, dan melihat bahwa kita sama dengan yang lain, bisa jadi kita akan puas. Namun, saat kita ada dalam kesendirian, dan saat mencoba merenungkan perjalanan hidup kita, tiba-tiba kita tersadar telah jauh berjalan dari garis yang kita tetapkan. Maka, tak bisa dipungkiri bahwa untuk menjalani kehidupan ini kita membutuhkan dialog internal, berdialog dengan diri sendiri.

Berdialog dengan diri sendiri adalah sebuah percakapan dengan diri sendiri dalam rangka memahami apa keinginan kita. Dialog ini akan memunculkan sebuah persepsi tentang diri kita, seperti apa kita dalam pemikiran kita. Bahkan, dialog ini memunculkan adanya perubahan psikologis yang mengakibatkan adanya reaksi fisik.

Pada dasarnya, kita bisa melakukan dialog dengan diri sendiri kapan saja, dalam ramai, atau sepi, dalam sibuk atau tidak, karena dialog ini bersifat konstan. Setiap peristiwa dan kejadian yang ada diluar diri kita menjadi sebuah stimulus munculnya dialog internal ini. Hanya, seringkali karena kuatnya pusaran diluar diri kita, kita mengesampingkan, atau bahkan melupakannya sehingga proses memahami diri sendiri pun menjadi tersendat, atau bahkan seperti tak pernah terjadi.

Ketika dihadapkan kepada krisis, orang yang berkarakter akan bersandar pada dirinya sendiri
-    Charles De Gaulle
Jago Copy Blogspot (JCB)

Unduh Adobe Flash player
Patut saya ucapkan terima kasih kepada sobat, atas kunjungannya ke Jago Copy Blogspot
  • Oya Sobat Qu, Jangan lupa Komentarnya, Like Facebook Jago Copy dan Follow Twitter saya ya.. dibawa ini

    0 komentar:

    Posting Komentar

    Terima kasih atas kunjungan, Jangan lupa komentarnya

    Lintas Islam

    Selengkapnya »

    Informasi

    Selengkapnya »

    Lintas Budaya

    Selengkapnya »

    Lintas Makalah

    Selengkapnya »
     

    Followers

    Copyright © JAGO COPY BLOGSPOT | All Right Reserved.
    Template By Ervanda.info
    Bloggers - Meet Millions of BloggersHosting Gratis